Sebagian wanita memiliki sikap tersendiri dalam sejarah, di mana sebagian sikap itu tidak mampu diambil oleh kaum laki-laki. Di antaranya adalah Asiya ratu Mesir dan istri Fir'aun. Dia mengorbankan dirinya kepada Allah, mementingkan apa yang ada di sisi-Nya, dan meninggalkan kenikmatan dunia. Dia bersabar atas siksa suaminya kepadanya, maka dia mati dan ruhnya pergi kembali kepada Penciptanya.
NASH HADIS
Hadis ini adalah sebagian dari kisahnya. Abu Ya'la meriwayatkan dalam Musnad-nya dari Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya Fir'aun menancapkan patok sebanyak empat buah pada kedua tangan dan kedua kaki istrinya. Jika para penjaga Fir'aun berpencar darinya, maka para Malaikat menaunginya. Dia berkata, 'Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.' (QS. At-Tahrim: 11). Maka Allah menampakkan untuknya rumahnya di Surga."
Syaikh Nashiruddin Al-Albani menyebutkan hadis ini dalam Silsilah Al-Ahadis As-Shahihah, (6/35) no. 2508. beliau berkata dalam Takrij-nya, "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam Musnad-nya (4/1521-1522). Hudbah menyampaikan kepada kami dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi dari Abu Hurairah bahwa Fir'aun… Begitulah hadisnya tercantum secara mauquf, bukan marfu’. Ia berstatus marfu’ karena tidak bisa dikatakan hanya berdasar kepada akal walaupun
mungkin juga dari Israliyat(menurutku yang rajih adalah bahwa hadis ini dari sabda Rasulullah dan bukan dari Israiliyat. Dalam Taurat, istri Fir'aun tidak disinggung. Mereka mengklaim bahwa yang merawat Musa adalah putri Fir'aun, bukan istrinya. Lihat Safar Al-Khuruj, Ishah 2 poin 5-10.)
Aku berkata, 'Sanadnya shahih di atas syarat Muslim. Suyuthi menyebutkannya dalam Ad-Darrul Mantsur (6/245) secara mauquf. Dia berkata, 'Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan Baihaqi dari Abu Hurairah dengan sanad yang shahih'. Kemudian dia menisbatkannya juga kepada Abd bin Humaid dari Abu Hurairah secara mauquf.
Hafizh Ibnu Hajar dalam Al-Matholibul Aliyah (3/390) berkata, 'Hadis shahih mauquf.'
Haitsami (9/218) berkata, 'Rawi-rawinya adalah rawi- rawi shahih. Ia memiliki hadis penopang dari hadis Salman yang berkata, 'Istri Fir'aun diadzab dengan dijemur.Jika orang-orang yang menyiksanya meninggalkannya, maka Malaikat menaunginya dengan sayap-sayap mereka. Dan dia melihat rumahnya diSurga.'
Diriwayatkan oleh Thabari dalam Tafsir-nya (28/110). Hakim (2/496) berkata, 'Hadis shahih di atas syarat Syaikhain.' Dan disetujui oleh Dzahabi dan hadis ini seperti apa yang mereka berdua katakan.'
Suyuthi juga menisbatkannya kepada Ibnu Abu Syaibah, Abd bin Humaid, Ibnul Mundzir, dan Baihaqi dalam Syuabul Iman.
Aku berkata, 'Kemudian Syuabul Iman dicetak, maka aku melihat ada padanya (2/244/1632) dari dua jalan dari Yazid bin Harun: Sulaiman At-Taimi memberitakan kepada kami dari Abu Usman dari Salman secara mauquf dan sanadnya shahih.'
Dari jalan Ma'mar dari Tsabit dari Abu Rafi' berkata, 'Fir'aun menancapkan empat patok untuk istrinya, kemudian meletakkan batu besar di perutnya sampai dia mati.' Ini shahih tetapi mauquf lagi mursal."
PENJELASAN HADIS
Di antara sunnah Allah pada makhluknya adalah Allah akan membalas mereka jika mereka melanggar batasan- batasan-Nya, lebih-lebih jika makhluk itu melanggar rububiyah dan uluhiyah Allah. Apa yang terjadi pada taghut Mesir yang mengklaim rububiyah dan uluhiyah, Allah telah membalasnya dalam beberapa kesempatan. Yang terakhir adalah binasanya dia dan bala tentaranya karena tenggelam.
Saat itu Fir'aun mencari anak laki-laki yang dikatakan sebagai alasan kematiannya. Maka Allah mengirim anak itu ke istananya dan menjadikan ibu ratu menyukainya. Anak itu diasuh di istana Fir'aun. Ibu ratu menjaga dan mengawasinya, dan dia membayar ibunya atas air susu yang diberikan kepada anak itu.
Allah memasukkan iman kepada-Nya Yang Maha Esa ke dalam hati wanita tukang sisir putri Fir'aun. Wanita ini mengingkari uluhiyah dan rububiyah Fir'aun dan beriman kepada Allah yang Maha Esa.
Juga berimannya istri Fir'aun kepada Allah dan ajaran yang dibawa oleh Musa Rasulullah. Maka Fir'aun menyiksanya dengan keras. Dia pun memohon kepada Allah supaya menyelamatkannya dari siksa Fir'aun dan memilihnya berpindah ke sisi-Nya, "Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, 'Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim." (QS. At-Tahrim: 11)
Hadis ini menyampaikan kepada kita bahwa ketika Fir'aun mengetahui istrinya telah beriman, dia memasungnya dengan empat buah patok di kedua tangan dan kedua kakinya. Patok-patok itu ditancapkan di empat anggota tersebut dan sepertinya Fir'aun memerintahkan agar kedua kaki dan kedua tangannya diikat dengan patok-patok tersebut.
Apa pun siksaannya, hal semacam ini termasuk siksaan yang keras lagi menyakitkan. Oleh karena itu, dia memohon kepada Allah supaya menyelamatkan dirinya dari Fir'aun dan perbuatannya, dan menyelamatkannya dari kaum yang dzalim dengan memanggilnya ke Surga, rumah kenikmatan abadi.
Hadis ini memberitahukan bahwa Malaikat menaungi wanita shalihah ini manakala tentara-tentara Fir'aun yang menyiksanya meninggalkannya. Sebagaimana hadis ini juga menyampaikan bahwa Allah menampakkan untuknya rumahnya di Surga sementara dia sedang disiksa.
Wanita ini telah membuktikan kepada Fir'aun akan kehinaan dan kenistaannya. Dia beriman kepada Allah sebagai Tuhan dan mengingkari ketuhanan dan rububiyah Fir'aun. Jika Fir'aun adalah Tuhan seperti yang dia klaim, maka istrinya tidak mungkin membelot dan niscaya Fir'aun mampu mengembalikannya kepada keimanan. Namun, dia memilih berpisah dengan suaminya untuk kembali kepada Tuhan yang diimaninya.
PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS
Hadis ini adalah sebagian dari kisahnya. Abu Ya'la meriwayatkan dalam Musnad-nya dari Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya Fir'aun menancapkan patok sebanyak empat buah pada kedua tangan dan kedua kaki istrinya. Jika para penjaga Fir'aun berpencar darinya, maka para Malaikat menaunginya. Dia berkata, 'Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.' (QS. At-Tahrim: 11). Maka Allah menampakkan untuknya rumahnya di Surga."
Syaikh Nashiruddin Al-Albani menyebutkan hadis ini dalam Silsilah Al-Ahadis As-Shahihah, (6/35) no. 2508. beliau berkata dalam Takrij-nya, "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam Musnad-nya (4/1521-1522). Hudbah menyampaikan kepada kami dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi dari Abu Hurairah bahwa Fir'aun… Begitulah hadisnya tercantum secara mauquf, bukan marfu’. Ia berstatus marfu’ karena tidak bisa dikatakan hanya berdasar kepada akal walaupun
mungkin juga dari Israliyat(menurutku yang rajih adalah bahwa hadis ini dari sabda Rasulullah dan bukan dari Israiliyat. Dalam Taurat, istri Fir'aun tidak disinggung. Mereka mengklaim bahwa yang merawat Musa adalah putri Fir'aun, bukan istrinya. Lihat Safar Al-Khuruj, Ishah 2 poin 5-10.)
Aku berkata, 'Sanadnya shahih di atas syarat Muslim. Suyuthi menyebutkannya dalam Ad-Darrul Mantsur (6/245) secara mauquf. Dia berkata, 'Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan Baihaqi dari Abu Hurairah dengan sanad yang shahih'. Kemudian dia menisbatkannya juga kepada Abd bin Humaid dari Abu Hurairah secara mauquf.
Hafizh Ibnu Hajar dalam Al-Matholibul Aliyah (3/390) berkata, 'Hadis shahih mauquf.'
Haitsami (9/218) berkata, 'Rawi-rawinya adalah rawi- rawi shahih. Ia memiliki hadis penopang dari hadis Salman yang berkata, 'Istri Fir'aun diadzab dengan dijemur.Jika orang-orang yang menyiksanya meninggalkannya, maka Malaikat menaunginya dengan sayap-sayap mereka. Dan dia melihat rumahnya diSurga.'
Diriwayatkan oleh Thabari dalam Tafsir-nya (28/110). Hakim (2/496) berkata, 'Hadis shahih di atas syarat Syaikhain.' Dan disetujui oleh Dzahabi dan hadis ini seperti apa yang mereka berdua katakan.'
Suyuthi juga menisbatkannya kepada Ibnu Abu Syaibah, Abd bin Humaid, Ibnul Mundzir, dan Baihaqi dalam Syuabul Iman.
Aku berkata, 'Kemudian Syuabul Iman dicetak, maka aku melihat ada padanya (2/244/1632) dari dua jalan dari Yazid bin Harun: Sulaiman At-Taimi memberitakan kepada kami dari Abu Usman dari Salman secara mauquf dan sanadnya shahih.'
Dari jalan Ma'mar dari Tsabit dari Abu Rafi' berkata, 'Fir'aun menancapkan empat patok untuk istrinya, kemudian meletakkan batu besar di perutnya sampai dia mati.' Ini shahih tetapi mauquf lagi mursal."
PENJELASAN HADIS
Di antara sunnah Allah pada makhluknya adalah Allah akan membalas mereka jika mereka melanggar batasan- batasan-Nya, lebih-lebih jika makhluk itu melanggar rububiyah dan uluhiyah Allah. Apa yang terjadi pada taghut Mesir yang mengklaim rububiyah dan uluhiyah, Allah telah membalasnya dalam beberapa kesempatan. Yang terakhir adalah binasanya dia dan bala tentaranya karena tenggelam.
Saat itu Fir'aun mencari anak laki-laki yang dikatakan sebagai alasan kematiannya. Maka Allah mengirim anak itu ke istananya dan menjadikan ibu ratu menyukainya. Anak itu diasuh di istana Fir'aun. Ibu ratu menjaga dan mengawasinya, dan dia membayar ibunya atas air susu yang diberikan kepada anak itu.
Allah memasukkan iman kepada-Nya Yang Maha Esa ke dalam hati wanita tukang sisir putri Fir'aun. Wanita ini mengingkari uluhiyah dan rububiyah Fir'aun dan beriman kepada Allah yang Maha Esa.
Juga berimannya istri Fir'aun kepada Allah dan ajaran yang dibawa oleh Musa Rasulullah. Maka Fir'aun menyiksanya dengan keras. Dia pun memohon kepada Allah supaya menyelamatkannya dari siksa Fir'aun dan memilihnya berpindah ke sisi-Nya, "Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, 'Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim." (QS. At-Tahrim: 11)
Hadis ini menyampaikan kepada kita bahwa ketika Fir'aun mengetahui istrinya telah beriman, dia memasungnya dengan empat buah patok di kedua tangan dan kedua kakinya. Patok-patok itu ditancapkan di empat anggota tersebut dan sepertinya Fir'aun memerintahkan agar kedua kaki dan kedua tangannya diikat dengan patok-patok tersebut.
Apa pun siksaannya, hal semacam ini termasuk siksaan yang keras lagi menyakitkan. Oleh karena itu, dia memohon kepada Allah supaya menyelamatkan dirinya dari Fir'aun dan perbuatannya, dan menyelamatkannya dari kaum yang dzalim dengan memanggilnya ke Surga, rumah kenikmatan abadi.
Hadis ini memberitahukan bahwa Malaikat menaungi wanita shalihah ini manakala tentara-tentara Fir'aun yang menyiksanya meninggalkannya. Sebagaimana hadis ini juga menyampaikan bahwa Allah menampakkan untuknya rumahnya di Surga sementara dia sedang disiksa.
Wanita ini telah membuktikan kepada Fir'aun akan kehinaan dan kenistaannya. Dia beriman kepada Allah sebagai Tuhan dan mengingkari ketuhanan dan rububiyah Fir'aun. Jika Fir'aun adalah Tuhan seperti yang dia klaim, maka istrinya tidak mungkin membelot dan niscaya Fir'aun mampu mengembalikannya kepada keimanan. Namun, dia memilih berpisah dengan suaminya untuk kembali kepada Tuhan yang diimaninya.
PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS
- Pengaruh iman yang benar dalam menghadapi siksaan dan hinaan yang ditimpakan oleh orang-orang yang dzalim di atas kepala orang-orang mukmin, sampai-sampai seorang wanita yang lemah lembut yang hidup dalam kenikmatan sanggup bersabar menerima adzab demi mendapatkan ridha, rahmat dan Surga Allah.
- Sejauh mana kebencian pengikut kekufuran terhadap pengikut iman. Fir'aun tidak mempedulikan hak suami istri bagi istri yang hidup bersamanya. Dia menyiksa istrinya dengan siksa-siksa yang berat dan tidak mempedulikan kelemahannya.
- Penjagaan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman manakala mereka tertimpa musibah. Allah mengutus Malaikat kepada Asiya istri Fir'aun untuk memayunginya sementara dia terpasung. Dan Allah menampakkan kepadanya rumah yang disediakan untuknya di Surga. Hal itu agar meneguhkannya di atas iman.
- Sebagian hamba Allah memilih nikmat Akhirat di atas nikmat dunia, walaupun dia telah meraih dunia di tempat yang tertinggi. Istri Fir'aun adalah wanita no. satu di istana Fir'aun.
- Besarnya kebijaksanaan Allah. Jika Dia berkehendak, niscaya Dia menyelamatkan Asiya dari ujiannya dan memusnahkan Fir'aun dan anak buahnya. Akan tetapi, Allah Maha Bijaksana, Dia menunda dan tidak lalai.
Sumber:
Syaikh Nashiruddin Al-Albani menyebutkan hadis ini dalam Silsilah Al-Ahadis As-Shahihah, (6/35) no. 2508
Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam Musnad-nya (4/1521-1522).
Tafsir Jalalain Surah At-Tahrim:10-11,Imam Jalaluddin As-Suyuthi
Syaikh Nashiruddin Al-Albani menyebutkan hadis ini dalam Silsilah Al-Ahadis As-Shahihah, (6/35) no. 2508
Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam Musnad-nya (4/1521-1522).
Tafsir Jalalain Surah At-Tahrim:10-11,Imam Jalaluddin As-Suyuthi
No comments:
Post a Comment